Pada sebagian besar kasus, alasan mengalami kejadian traumatik- seperti bencana alam atau kecelakaan- adalah gejala klinis dari aspek medis dan psikologi. Sekitar 10-30% orang yang mengalami kejadian traumatik mengalami PTSD, suatu kondisi dimana pasien terus menerus merasakan gejala stress selama bulanan sampai tahunan setelah kejadian itu sudah lama berlalu.
Gejala PTSD diantaranya adalah :
- Sering terbangun di kala tidur karena memimpikan kejadian traumatik yang pernah dialami
- Menghindari segala sesuatu yang dapat mengingatkan pada kejadian traumatik
- Terdapat gangguan secara fisiologis dan psikologis
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr. Akirav dan Eti Ganon-Elazar bertujuan untuk mengetahui efek dari marijuana sebagai terapu untuk pasien dengan PTSD. Para peneliti memakai marijuana sintetik yang memiliki efek sama dengan tanaman aslinya dan mereka menggunakan tikus percobaan yang memiliki respon fisiologis terhadap tekanan sama dengan manusia.
Tahapan pertama penelitian adalah memeriksa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tikus beradaptasi terhadap stress tanpa disertai intervensi. Selanjutnya peneliti memperkenalkan berbagai elemen dari stress atau tambahan stress dari yang utama. Tahap ketiga yaitu peneliti memberikan pajanan stress utama dan tambahan yang sama pada grup tikus lain namun sebelumnya menyuntikkan marijuana ke amygdala (salah satu area di otak yang berkaitan dengan pengaturan emosi). Marijuana sintetik ini menunjukkan efek dimana zat tersebut menghambat respons stress yang terjadi.
Bagaimanapun, penggunaan zat tersebut yang berasal dari tumbuhan canabis sativa ini haruslah dalam pengawasan ketat pihak yang berwenang dalam penggunaannya. Meninjau pelarangan oleh pihak otoritas dalam penggunaan secara bebas di masyarakat.