Gmbr.1 Ilustrasi implan gigi yang dipasangkan ke dalam tulang rahang
Sebagai ilustrasi, implan gigi ini dapat dikatakan
seperti sekrup yang dipasang di dalam tulang, kemudian bagian atasnya
dipasangkan mahkota tiruan. Oleh karena itu implan gigi dapat digunakan
untuk menggantikan satu atau lebih gigi. Sekrup tersebut berfungsi untuk
menggantikan akar gigi yang menerima beban kunyah dan meneruskannya ke
tulang rahang, dan sekaligus mempertahankan ketinggian tulang rahang
karena rahang tak bergigi lama kelamaan akan menyusut.
Beberapa tahun lalu, implan gigi masih menjadi suatu
perawatan yang terkesan eksklusif dan hanya dapat dijangkau oleh
kalangan atas karena biayanya yang sangat tinggi. Dokter gigi yang mampu
melakukan perawatan ini pun relatif masih sedikit dan umumnya adalah
dokter gigi yang memperdalam ilmunya di luar negeri.
Namun belakangan ini, permintaan masyarakat akan
perawatan implan gigi sudah mulai meningkat, demikian juga dokter gigi
yang mumpuni untuk melakukan perawatan ini pun semakin banyak. Meski
demikian, tidak berarti pembuatan implan gigi sesuai untuk semua pasien.
Ada syarat-syarat dan kondisi tertentu yang harus dipenuhi supaya
perawatan ini membuahkan keberhasilan.
Indikasi Pemasangan Implan Gigi
- Kesehatan mulut dan tubuh pasien baik
- Pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan.
- Pasien yang kehilangan satu gigi dan indikasi untuk gigi tiruan jembatan, namun menolak untuk diasah giginya.
- Pasien memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai.
- Kondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal, dengan ketinggian tulang rahang mencukupi sehingga material implan gigi dapat ditanam ke dalam tulang.
Kondisi seperti apa yang tidak memungkinkan untuk pemasangan implan gigi?
Kontraindikasi pemasangan implan gigi dapat dipandang dari aspek umum medis dan aspek lokal.
Kontraindikasi dari aspek umum medis di antaranya:
- Pasien menderita penyakit sistemik yang sangat serius dan beresiko sangat tinggi, seperti rheumatoid arthritis atau osteogenik imperfekta, atau pasien HIV dan pasien yang sedang dalam pengobatan yang menggunakan obat-obatan penekan sistem imun
- Pasien menderita penyakit sistemik yang beresiko tinggi seperti diabetes mellitus, penyakit kelainan darah, dan sedang menjalani terapi radiasi untuk perawatan kanker
- Pasien tidak kooperatif dalam hal penjagaan oral hygiene
- Pasien adalah perokok atau peminum berat yang dapat mempengaruhi kesuksesan implan jangka panjang
- Terdapat sisa akar atau infeksi pada daerah yang akan dipasangkan implan gigi
- Pasien menderita xerostomia (mulut kering) yang cukup berat
- Pasien memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism (mengerat gigi di malam hari)
Gmbr.2. Salah satu jenis implan yaitu endosseous implant, di mana implan dipasang di dalam tulang. Implan dapat berbentuk skrup atau silinder yang umumnya terbuat dari logam