Mengurangi Bau Mulut dengan Menyikat Membersihkan Lidah

Apakah Anda masih merasa bau mulut masih tak sedap meski Anda sudah menyikat gigi secara teratur?
Bila iya, penyebabnya mungkin berasal dari lidah Anda. Lidah seringkali diabaikan dan pembersihan rongga mulut hanya difokuskan pada penyikatan permukaan gigi saja. Padahal, lidah dapat berkontribusi besar terhadap bau mulut tak sedap. Mengapa?
 Gbr. 1 anatomi lidah

Di atas permukaan lidah tersebar tonjol-tonjol kecil yg disebut papillae yang berfungsi sebagai kuncup pengecap. Banyak mikroorganisme yang berkoloni di permukaan lidah,terutama bagian dorsum lidah (lidah bagian belakang), dengan jumlah yang sangat banyak. Bakteri anaerobic (bakteri yang tidak dapat hidup bila ada oksigen) yang berkoloni ini menghasilkan senyawa kimia seperti sulfur (volatile sulfur compound , VSC).
Plak tidak hanya dapat terbentuk pada permukaan dan di sela-sela gigi, tapi juga dapat terbentuk dan berakumulasi pada permukaan lidah, karena papillae yang ada di permukaan lidah menjebak sisa-sisa makanan.

Lapisan yang terbentuk di permukaan lidah yang mengandung sel mati, plak, debris atau sisa makanan, dan bakteri penghasil VSC inilah yang menjadi salah satu sumber utama dari bau mulut tak sedap.
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa menggosok lidah dapat mengurangi jumlah bakteri pada permukaan lidah secara signifikan. Menurut Joseph Tonzetich, hanya dengan menyikat bagian posterior (belakang) dorsum lidah saja, oral sulfida dapat berkurang hingga 70 %. Penelitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian lain, di mana menurut Hinode, tongue coating score memiliki korelasi yang signifikan terhadap senyawa sulfur penyebab bau mulut.

Pernahkah Anda mengecek kebersihan lidah Anda?

 Gbr. 2 permukaan lidah dengan papillae

Warna lidah yang sehat adalah merah terang, dengan permukaan yang tidak rata karena keberadaan papillae. Pada permukaan lidah yang kotor biasanya terlihat lapisan berwarna keputihan (tongue coating). Salah satu cara untuk mengecek kebersihan lidah adalah dengan mengerok lidah dengan ujung kuku, tentunya setelah jari dan kuku dicuci bersih. Bila di ujung kuku terdapat kotoran putih seperti plak pada gigi, maka Anda akan tahu bahwa ada sisa makanan yang terjebak di lidah Anda.

Namun jangan mengartikan setiap lapisan putih di permukaan lidah adalah tongue coating yang merupakan suatu kondisi yang disebabkan penumpukan food debris (sisa makanan), sel epitel mati dan koloni bakteri. Tapi kondisi ini bukan suatu penyakit. Lapisan putih di permukaan lidah juga dapat merupakan gejala suatu kelainan atau penyakit. Salah satunya adalah infeksi jamur Candida, yang bila mengenai mulut disebut oral candidiasis, atau oral thrush. Oral candidiasis utamanya disebabkan oleh spesies candida albicans yang sebetulnya adalah flora normal mulut namun mampu menyebabkan infeksi oportunistik pada keadaan tertentu. Bila sistem imun seseorang menurun, contohnya pada orang dengan HIV/AIDS, orang yang menerima radioterapi, penderita Diabetes Mellitus, dll, berpotensi untuk menderita candidiasis oral. Selain itu oral candidiasis juga dapat terjadi pada penderita Xerostomia (mulut kering), pemakai gigi tiruan yang kotor, perokok berat, dan juga keadaan lain yang mengubah kondisi mukosa mulut.

Jadi jangan anaktirikan lidah Anda. Beri perhatian yang sama besarnya kepada seluruh bagian dalam mulut Anda, untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang maksimal.

Pembersihan lidah dapat dilakukan setelah menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi biasa, namun perlu diperhatikan untuk tidak menyikat terlalu keras. Cukup sikat dengan perlahan dengan gerakan ke arah bawah ke ujung lidah.













.