Menurut Yayuk Esti SGizi, ahli gizi dari RSAL dr Ramelan Surabaya,
bahan makanan berserat tinggi dan mengandung banyak gas bisa memicu
kembung. Serat adalah makanan 'nikmat' bagi bakteri baik dalam tubuh.
Ketika kita makan banyak bahan berserat, bakteri baik dalam tubuh pun
mendapat suplai makanan. 'Saat bakteri mengolah makanan, mereka pun
menghasilkan gas, sehingga jumlah gas dalam pencernaan naik,' jelasnya.
Dia menuturkan, ada dua jenis serat. Yakni, serat tidak larut dalam air yang disukai bakteri baik. Di antaranya, daun singkong, jagung, dan nangka. Selain itu, serat jenis tersebut ikut memperlancar proses buang air besar dan tak jarang berakibat kembung.
Dia menuturkan, ada dua jenis serat. Yakni, serat tidak larut dalam air yang disukai bakteri baik. Di antaranya, daun singkong, jagung, dan nangka. Selain itu, serat jenis tersebut ikut memperlancar proses buang air besar dan tak jarang berakibat kembung.
Nah, serat yang larut dalam air adalah dari jenis
rumput laut dan hasil olahannya, gandum, sayur labu-labuan, tomat,
pepaya, dan buah naga. Serat tersebut ikut berfungsi menekan kolesterol.
Bahan lain yang memicu produksi gas dalam saluran
pencernaan adalah nutrisi yang mengandung banyak gas. Misalnya, kubis,
sayur nangka muda, kembang kol, daun singkong, serta brokoli. 'Beberapa
sayuran berserat tinggi biasanya juga berkadar gas tinggi,' tegas Yayuk.
Gas dalam sayuran tersebut akan terlepas di lambung dan menambah jumlah gas dalam saluran pencernaan.
Namun, tidak setiap orang mengalami kembung setelah
mengonsumsi makanan berserat. Reaksinya bersifat individual. Bagi orang
yang terbiasa makan banyak serat sehari-hari, ketahanan saluran
pencernaannya lebih tinggi. Meski, jumlah serat yang dikonsumsi melebihi
kebutuhan per hari, 25-30 gram.
Kebalikannya, toleransi kembung seseorang yang jarang
makan serat bisa rendah. Meski jumlah makanan berserat yang dikonsumsi
masih di bawah kebutuhan sehari-hari, bisa muncul reaksi kembung. 'Pola
makan masakan instan menurunkan toleransi saluran pencernaan terhadap
makanan berserat,' katanya.
Yayuk menyatakan, sayuran berserat dan gas memang
menimbulkan reaksi kembung. Namun, dia menganjurkan makanan tersebut
tidak dihindari. Sebab, serat dibutuhkan tubuh untuk membersihkan
saluran pencernaan.
Meski merasa tidak nyaman, hindarkan penggunaan obat
yang tidak tepat untuk menghilangkan kembung. Obat mag memang mengandung
antikembung. Namun, kandungannya yang lain belum tentu sesuai kondisi
lambung. 'Kembung karena makanan biasanya nggak perih atau mual. Sebab,
produksi asam lambung normal,' ucapnya.