Ada beberapa dokter yang tidak menyarankan pasiennya untuk melakukan waxing, terutama brazilian wax
yang dilakukan pada daerah genital yang sensitif. Salah satu kasus yang
muncul di New York, adalah Jennifer (bukan nama sebenarnya) yang
melakukan brazilian wax di salah satu salon ternama di New York. Ternyata salon ternama bukan jaminan, setelah melakukan brazilian wax, Jennifer menderita demam tinggi sampai 102 derajat celcius
dan nyeri pada paha kirinya. Dokter mendiagnosis bahwa Jennifer terkena
bakteri yang berpotensi mengancam nyawa dan dapat menginfeksi kulit dan
jaringan kulit yang mendasarinya, bakteri-bakteri ini menyebabkan cellulitis, yaitu penyakit infeksi kulit dan jaringan sekitar organ vital. Bahkan Jennifer hampir kehilangan salah satu kaki karenanya.
Linda K. Frank, MD, seorang asisten profesor klinis dermatologi di New York University School of Medicine
mengatakan, “Rambut pubik tumbuh di sekitar organ vital mempunyai suatu
alasan, yaitu untuk melindungi kulit sensitif dan juga selaput lendir
yang ada di daerah kelamin.” Dengan melakukan waxing di daerah tersebut, otomatis akan melenyapkan perlindungan yang Anda miliki. Brazilian wax juga
bisa mengelupas lapisan kulit paling luar organ vital dan membuat kulit
di sekelilingnya teriritasi, sehingga menjadi ’gerbang’ masuknya
bakteri ke dalam tubuh.
Disarankan agar orang-orang yang menderita diabetes, ginjal kronis atau penyakit hati, yang mempunyai kondisi kulit seperti eczema atau psoriasis, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah untuk menghindari waxing sama sekali. Sedangkan untuk orang lainnya yang tetap ingin melakukan brazilian wax, berikut adalah beberapa tips untuk menghindari bahaya yang ditimbulkannya:
- Pilih klinik atau salon terpercaya yang punya lisensi dari institusi kesehatan setempat. Resiko mahal masih lebih baik daripada beresiko tidak aman.
- Perhatikan kebersihan klinik dan higinitas proses waxing. Pastikan asisten waxing mensterilkan tangan dan peralatannya sebelum proses dimulai.
- Jika memungkinkan, pilih metode sugaring (waxing dengan bahan dasar gula, bukan lilin). Meski tekniknya mirip, sugaring lebih lembut, tidak terlalu sakit, dan lebih ramah pada kulit daripada waxing biasa.
