Data penelitian ini didapatkan dari proyek EAT, suatu
studi berdasarkan populasi yang didesain untuk meneliti lingkungan
sosial, personal, dan perilaku asupan makanan serta status berat badan
diantara remaja. Para remaja mengisi formulir pada tahun 1998 dan 1999
dimana usia mereka berkisar 12-13 tahun (Waktu 1) dan kemudia kembali
mengisi formulir 5 tahun kemudian (Waktu 2). Penelitian ini melibatkan
303 remaja putra dan 374 remaja putri.
Makan bersama keluarga didefinisikan sebagai 5 kali
atau lebih makan bersama selama 1 minggu. Enam puluh persen remaja muda
(12-13 tahun) melakukan aktivitas makan bersama, dibandingkan dengan
30% pada remaja usia 17-18 tahun. Remaja yang makan bersama keluarga
pada Waktu 1 dan Waktu 2 berkaitan dengan frekuensi lebih besar untuk
mengonsumsi sarapan dan makan malam, asupan sayuran, makanan kaya
kalsium, kaya serat, dan beberapa nutrisi seperti kalsium, magnesium,
potasium, besi dan zinc lebih baik dalam jangka waktu 5 tahun kemudian.
Penemuan yang perlu disoroti adalah meskipun remaja
pada Waktu 1 dan Waktu 2 melakukan makan bersama keluarga memiliki
asupan makanan yang lebih baik, secara rata-rata, diet atau konsumsi
makanan yang adekuat tidak didapatkan pada seluruh sampel penelitian.