Mitos : Gigi atas yang sakit jika dicabut akan mempengaruhi syaraf mata. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Fakta : Syaraf yang
mempersyarafi gigi geligi atas berbeda dengan syaraf mata. Bila
seseorang sakit gigi karena karies (lubang gigi) pada gigi atas,
penjalaran infeksinya memang dapat mencapai pipi hingga mata. Namun
pencabutan gigi atas tidak akan menyebabkan kebutaan.
Mitos vs Fakta # 2
Mitos : Sakit gigi dapat disembuhkan cukup dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik).
Fakta : Obat “pain killer”
hanya membantu untuk menghilangkan rasa sakit sementara, namun infeksi
bakteri pada gigi tetap ada dan suatu waktu rasa sakit akan timbul lagi.
Maka jika terjadi karies, gigi tersebut harus dirawat. Bila karies
belum mencapai jaringan syaraf, gigi masih bisa ditambal. Namun bila
jaringan syaraf sudah terekspos, maka gigi sudah tidak bisa langsung
ditambal tapi harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dulu.
Mitos vs Fakta # 3
Mitos vs Fakta # 3
Mitos : Gigi tidak
perlu dicabut dan boleh dibiarkan saja bila yang tersisa tinggal akarnya
saja. Toh, sudah tidak ada keluhan yang dirasakan.
Fakta : Bila gigi
berlubang dibiarkan dan tidak dirawat, lama kelamaan gigi tersebut dapat
patah sedikit demi sedikit karena adanya tekanan kunyah. Pada akhirnya,
mahkota gigi habis dan yang tersisa tinggal akarnya saja. Biasanya pada
gigi tersebut sudah tidak ada keluhan lagi. Namun bukan berati masalah
sudah selesai. Akar gigi yang terekspos dengan lingkungan gigi tetap
dapat menjadi sumber infeksi. oleh karena itu, biarpun sudah tidak
terasa sakit gigi tersebut tetap harus dicabut dan dibuatkan gigi tiruan
penggantinya.
Mitos vs Fakta # 4
Mitos : Anak yang punya kebiasaan menghisap jari giginya bisa maju atau tonggos.
Fakta : Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebiasaan thumb sucking pada
anak dapat menyebabkan gigi depannya tonggos, tapi bergantung pada
beberapa hal. Misalnya, sampai berapa lama anak tersebut terbiasa
menghisap jari. Seberapa sering ia menghisap jari dalam sehari dan
besarnya tekanan hisap si anak juga dapat mempengaruhi derajat
keparahan. Kebiasaan menghisap jari yang bertahan antara 36 dan 48 bulan
dapat meningkatkan resiko majunya gigi depan secara signifikan.
Mitos vs Fakta # 5
Mitos : Bila seseorang sakit gigi lebih baik dicabut daripada ditambal, karena setelah ditambal pun masih bisa sakit lagi.
Fakta : Pencabutan gigi
adalah alternatif terakhir, bila perawatan lain sudah tidak mungkin
dilakukan. Gigi sebisa mungkin dipertahankan dalam mulut, karena
kehilangan satu gigi saja sudah dapat mengurangi efektivitas dalam
pengunyahan. Gigi yang hilang sebaiknya diganti dengan gigi tiruan,
namun sebaik apapun gigi tiruan masih lebih baik gigi aslinya. Saat ini
ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi telah berkembang pesat.
Material kedokteran gigi terus menerus diperbaiki, sehingga hasil
tambalan yang baik dan tahan lama dapat dicapai.
Mitos vs Fakta # 6
Mitos : Bau mulut disebabkan karena adanya masalah di pencernaan.
Fakta : Banyak
penelitian yang menyebutkan bahwa 85 % bau mulut berasal dari gigi dan
mulut. Bau mulut yang disebabkan oleh perut sangat jarang terjadi. Bau
mulut disebabkan oleh bakteri yang bersarang di dalam mulut, bisa berada
di gusi yang meradang, gigi yang berlubang, karang gigi, tambalan yang
bocor, dan terutama di bagian belakang lidah. Bakteri yang berkembang
dalam lingkungan tanpa oksigen ini memproduksi gas berbau yang disebut
‘volatile sulfur compound’. Inilah yang menyebabkan bau mulut.
Mitos vs Fakta # 7
Mitos : Obat kumur dapat menghilangkan bau mulut.
Fakta : Menurut suatu
penelitian yang menguji keefektifan obat kumur yang mengandung essential
oil, jumlah bakteri berkurang secara bermakna 12 jam setelah
penggunaan. Namun obat kumur hanya efektif dalam jangka waktu yang
pendek. Malahan, pemilihan obat kumur harus dilakukan secara hati-hati,
karena obat kumur berbahan dasar alkohol justru dapat memperberat bau
mulut bila digunakan secara berlebihan, karena kandungan alkohol dapat
membuat mulut menjadi kering. Untuk menghilangkan, atau setidaknya
mengurangi bau mulut, pembersihan gigi tidak difokuskan ke permukaan
gigi saja melainkan ke seluruh permukaan yang ada di dalam rongga mulut.
Terutama jaringan lunak seperti lidah dan gusi.
Mitos vs Fakta # 8
Mitos : Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
Fakta :
Perubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di
rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu
peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi
lebih rentan terhadap peradangan. Meski demikian, pencabutan tetap dapat
dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko,
pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi
(hari ke 22-28) di mana kadar estrogen sedang rendah.
Mitos : Bila gigi anak berlubang tidak perlu ditambal karena nanti juga akan digantikan oleh gigi tetap/permanen.
Fakta :
Gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal, karena gigi yang
berlubang dan tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi menjalar ke
jaringan pendukung gigi. Hal ini akan mempengaruhi gigi permanennya yang
sedang dalam tahap tumbuh kembang. Selain itu adanya karies pada gigi
anak dapat menyebabkan anak berkurang nafsu makan dan cenderung rewel.
Mitos : Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C.