Bahkan ketua Pengurus Pusat Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) dr Prijo Sidipratomo, MD mengungkapkan bahwa para
dokter bisa mendapatkan informasi dari jurnal-jurnal kedokteran yang
cukup baik seperti New England Journal of Medicine. Hal ini
tentu menjadi pencerah bagi para dokter yang kesusahan mencari sumber
informasi kesehatan di media lainnya seperti koran, televisi atau
tabloid.
Sebagian besar dokter juga telah
menyarankan pasiennya untuk menggunakan informasi kesehatan dari
situs-situs kesehatan yang terdapat di internet sebagai acuan. Pun
dengan adanya internet, hubungan antara para dokter dan pasiennya yang
aktif di dunia internet menjadi lebih baik. Pasien dan dokter menjadi
lebih komunikatif, karena dengan tidak adanya ruang dan waktu di antara
mereka, maka pasien dapat bertanya lebih banyak tentang kesehatan kepada
dokternya.
Komunikasi
yang intens antara dokter dan pasiennya dapat meningkatkan interaksi
yang baik di antara keduanya. Prof dr Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH
dari FKM UI yang ikut berpatisipasi dalam acara Survei Praktisi
Kesehatan 2010 ini berkata bahwa salah satu faktor yang membuat banyak
masyarakat berobat ke luar negeri adalah komunikasi yang jelek antara
dokter dan pasien. Dengan adanya komunikasi yang baik lewat internet di
antara keduanya, maka diharapkan hal ini dapat menurunkan jumlah pasien
yang berobat ke luar negeri.