Radioterapi merupakan salah satu alat paling penting dalam melawan kanker. Menurut pakar kanker, hampir setengah dari pasien kanker menjalani radioterapi dalam skala yang berbeda-beda dan 40% dari total pasien kanker disembuhkan melalui radioterapi.
Alat yang dikenal dengan RapidArc ini, bekerja dengan mengirimkan radiasi dalam lengkungan 360 derajat ke sekeliling pasien, bukan dari satu arah seperti dalam penanganan konvensional. Artinya, cahaya bisa mengikuti kontur tumor, dan mengenai semua sisinya. Selain itu, cahaya menjadi lebih terkonsentrasi karena hanya tertuju pada tumor, bukan jaringan sehat di sekitarnya.
Dengan cara ini, pasien bisa menerima dosis penuh dalam setiap sesi sehingga mengurangi jumlah sesi terapi yang diperlukan. Selain itu, pasien juga menjalani terapi yang lebih akurat. Pasien hanya diminta diam selama 4-5 menit, hal ini tentunya membuat radioterapi menjadi lebih nyaman. Dan yang terpenting lagi adalah ketepatan dan kecepatan dari penanganan ini. Pada dasarnya, RapidArc merupakan cara baru menyediakan intensity-modulated radiation therapy/IMRT.
IMRT merupakan bentuk radioterapi yang sangat menakjubkan dengan menggunakan scan 3 dimensi terhadap pasien serta menggunakan teknologi komputer untuk menentukan dosis yang diperlukan. Dosis yang sudah diukur tepat ini kemudian dikirimkan hanya ke tumor tanpa mengenai jaringan sehat di sekitarnya.
Ketepatan ini tentunya sangat penting karena mencegah kerusakan jaringan sehat. Pada faktanya, setiap tahun ada ribuan pasien kanker selamat yang menderita efek samping radioterapi. Situs dailymail menyebutkan, hingga 10% pasien kanker payudara menderita gangguan jantung, paru-paru dan lengan akibat radioterapi, sementara ribuan pasien kanker yang menjalani redioterapi di area pelvis karena kanker usus menderita incontinence (buang air kecil terus-terusan) dan perdarahan berat.
Dan RapidArc sangat menguntungkan karena bisa mengirimkan penanganan IMRT komplit hanya dengan sekali putaran atau lengkungan mesin ke sekitar pasien. Hal ini membuat alat yang sudah mulai digunakan di Denmark, Belanda, dan Inggris ini, bekerja hingga 8 kali lebih cepat. Studi-studi juga menunjukkan kalau alat ini mengalahkan ketepatan IMRT konvensional.