Cara terbaik untuk mencegah alergi
adalah dengan mengenali faktor risiko alergi pada janin sehingga dapat
melakukan pencegahan pada saat kelahiran. Dokter spesialis kebidanan dan
kandungan atau dokter spesialis anak biasanya akan melakukan pengenalan
faktor risiko alergi pada janin dengan menggunakan kartu deteksi dini.
Adapun tips-tips yang terbukti efektif mencegah atau mengurangi risiko alergi makanan pada anak:
- Pada Kehamilan:
- Dilarang merokok selama hamil
- Jangan memelihara binatang di rumah atau di tempat penitipan anak
- Lakukanlah upaya untuk mengurangi debu di rumah
- Setelah Kelahiran:
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Jika Anda tidak dapat menyusui bayi karena alasan medis tertentu, mintalah saran dokter Anda mengenai alternatif pemberian susu formula hipoalergenik
- Susu kedelai atau susu kambing TIDAK efektif mencegah timbulnya penyakit alergi pada anak yang mempunyai riwayat alergi
- Sapih bayi Anda setelah enam bulan pertama kehidupannya atau lebih. Perkenalkan satu makanan baru setiap minggu tetapi hindari makanan yang dapat menimbulkan alergi selama satu tahun pertama.
Panduan Pemberian Makanan Untuk Mencegah Timbulnya Alergi:
- Makanan yang jarang menimbulkan alergi (diperkenalkan sejak usia 6 bulan): beras, wortel, pir, apel, alpukat.
- Makanan yang biasanya bisa ditoleransi, namun dapat menimbulkan alergi (diperkenalkan sejak 6 bulan): gandum, havermut, daging, kambing, ayam, brokoli, kol, kentang, bayam, jagung (minyak jagung), pisang dan lobak cina.
- Makanan yang kemungkinan mengakibatkan alergi (diperkenalkan sejak usia 9 bulan): kuning telur (harus dimasak hingga matang), kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau) & ikan (air tawar).
- Makanan yang kemungkinan besar menimbulkan alergi (diperkenalkan sejak usia 12 bulan): makanan laut (udang, kepiting), putih telur dan kacang tanah.