Ada beberapa pertimbangan mengenai hal itu. Salah
satunya, penyakit pneumonia masih bisa dicegah bila daya tahan tubuh
kuat. Penggunaan alat pelindung, seperti masker, juga dapat mencegah
penularan penyakit tersebut. Sanitasi atau kebersihan lingkungan
membantu mengurangi penyebaran pneumonia. 'Memang ada beberapa kalangan
yang berisiko tinggi terkena penyakit itu. Misalnya, tenaga medis.
Namun, penyebaran penyakit tersebut dapat diminimalkan asal bisa
melindungi diri sendiri,' papar spesialis paru dari RSUD dr Soetomo itu.
Mengapa di luar negeri berlaku kebijakan bahwa lansia
wajib menjalani vaksinasi pneumonia? Pada usia lanjut, ada
kecenderungan penurunan daya tahan tubuh. Dampaknya, mereka rentan
sakit. Termasuk menderita pneumonia. 'Ada juga kelompok lain yang
berisiko tinggi menderita pneumonia. Misalnya, penderita kanker,
HIV/AIDS, peminum alkohol, serta perokok,' jelas dr Sudarsono SpP(K).
Namun, tidak berarti bahwa peminum alkohol atau
penderita kanker diwajibkan melakukan imunisasi pneumonia. Sudarsono
mengatakan, pemberian vaksinasi tersebut lebih diutamakan untuk kasus
penurunan daya tahan tubuh secara alamiah. Demikian juga penderita
kanker. Semua bergantung kondisi pasien. Winariani mengungkapkan, tak
semua penderita kanker mempunyai kondisi jelek (parah). Masih banyak
pula penderita kanker, terutama stadium awal, yang daya tahan tubuhnya
tak turun drastis. Jadi, kemungkinan sembuh masih besar.