Depresi yang biasa terjadi pada ibu baru melahirkan
atau dikenal dengan dengan post partum depression ternyata dapat
dialami juga oleh para pria atau sang suami. Depresi pasca melahirkan tidak hanya sekedar baby blues syndrome
atau perasaan sedih sesaat yang dialami setelah melahirkan. Depresi
pasca melahirkan merupakan kondisi depresi berat yang seringkali
ditandai dengan perasaan kesedihan atau kosong, menarik diri dari teman
dan keluarga, dan merasa gagal, bahkan ingin bunuh diri. Perasaan ini
dapat bermulai dua atau tiga minggu setelah persalinan dan dapat
berlangsung hingga setahun atau lebih jika tidak ditangani.
Seringkali keadaan ini dialami oleh para wanita,
tetapi ternyata pria juga dapat mengalaminya. Efek nya pun tidak hanya
berdampak pada sang ayah sendiri, tetapi juga mengganggu sang ibu dan
bahkan anak mereka.
Gejala yang dialami para pria tersebut berupa rasa
cemas, sedih dan menarik diri, mengalami kesulitan saat tidur hingga
keinginan untuk bunuh diri.
Menurut dr. Paul G. Ramchadani, seorang psikiater dari University of Oxford
di Inggris yang melakukan penelitian pada 26.000 orang tua, seperti
dilaporkan oleh The Lancet pada 2005 dimana 4 persen ayah memiliki
gejala depresi yang signifikan dalam waktu 8 minggu setelah kelahiran
anak mereka. Namun menurutnya, meskipun telah dilakukan berbagai macam
metode dan kriteria diagnostik. belum diketahui prevalensi yang
sebenarnya dari depresi pasca melahirkan pada pria.
Menurut Dr. Ramchadani yang mengikuti perkembangan
anak-anak selama tiga setengah tahun setelah lahir, mereka dipengaruhi
secara berbeda tergantung orang tua mana yang mengalami depresi. Depresi
pasca melahirkan pada ibu dihubungkan dengan efek tingkah laku dan
emosi yang berlawanan pada anak tidak terkait dengan jenis kelamin;
Sedangkan depresi pada ayah dihubungkan hanya dengan masalah prilaku
pada anak laki-laki. (Penelitian tidak melaporkan adanya efek yang
mungkin terjadi jika kedua orang tua depresi).
Umumnya pria enggan untuk mencari pertolongan karena
mereka harus memberikan perhatian pada sang bayi dan ibunya. Padahal
sebenarnya menjadi seorang ayah pun merupakan perubahan yang besar dalam
hidup, Membesarkan seorang anak hingga menjadi dewasa mandiri
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Lalu, bagaimana cara bagi para Ayah untuk
mencegahnya? Kenali gejala dari depresi karena dapat mempengaruhi
seluruh komponen keluarga-ayah, ibu, anak. Jika merasakan gejala
tersebut konsultasikan dengan dokter , lakukan konseling atau tenaga
kesehatan lainnya untuk diagnosis dan tata laksana.