Minuman Probiotik Kaya Bakteri Baik Menurunkan Obesitas Berat Badan

Di berbagai toko dan supermarket, belakangan beredar banyak produk minuman yang diklaim mengandung bakteri baik (probiotik). Produk seperti itu disebut-sebut bisa membantu menurunkan berat badan dan mencegah obesitas. Benarkah?

Menurut Yayuk Estuningsih, dalam tubuh manusia terdapat bakteri baik dan jahat. Bakteri baik menjaga kondisi flora usus agar tetap sehat. Jika komposisi bakteri jahat lebih banyak daripada bakteri baik, kita mengalami gangguan pencernaan.

'Konsumsi minuman yang mengandung bakteri baik atau probiotik dipercaya bisa membantu membasmi bakteri jahat. Dengan begitu, kondisi saluran pencernaan kembali membaik,' kata ahli gizi RSAL dr Ramelan tersebut.

Yayuk menjelaskan, ada istilah probiotik dan prebiotik. Probiotik adalah jenis bakteri baik, sedangkan prebiotik adalah makanan bakteri baik. 'Bahasa awam untuk prebiotik itu adalah serat,' tuturnya.

Agar bakteri baik berkembang biak, dibutuhkan cukup makanan. Makanan yang diasup butuh serat dalam jumlah cukup sebagai untuk bakteri baik.

Bila kita malah menjalankan pola makan tidak sehat, misalnya sering mengonsumsi fast food atau jenis makanan lain yang kurang serat, hal sebaliknya akan terjadi. Di dalam tubuh tak tersedia cukup makanan yang dikonsumsi bakteri baik untuk berkembang biak. Dampaknya, jumlah bakteri jahat lebih banyak.

Kondisi begitu, lanjut Yayuk, menyebabkan tubuh tak menjalankan metabolisme dengan baik. Ada sisa bahan makanan yang tak dikeluarkan dalam bentuk feses. Ada kemungkinan sisa makanan itu mengendap dan menempel di saluran pencernaan. 'Lama-kelamaan, kita bisa mengalami bedegelen (susah buang air besar),' paparnya.

Bila metabolisme tak berjalan baik, banyak penyakit yang muncul. Salah satunya, tubuh mengalami obesitas. Atau, terjadi infeksi saluran pencernaan dan kanker.

Kandungan kalsium dalam produk berbahan probiotik membantu membakar lemak tubuh. Itu juga membantu menurunkan berat badan. 'Asal, pola makan dijaga, banyak aktivitas, dan olahraga teratur. Jika hanya mengonsumsi minuman probiotik, hasilnya tak akan maksimal,' papar Yayuk.

Sebenarnya, tanpa mengonsumsi minuman probiotik pun, asal kandungan serat pada makanan cukup, berat badan bisa turun. Tentu, harus disertai aktivitas rutin. Sebab, ungkap Yayuk, kuncinya adalah keseimbangan. Jumlah kalori yang masuk sama dengan yang keluar. 'Jika banyak kalori yang masuk tanpa diimbangi olahraga untuk membakar lemak, ya tetap saja gemuk,' katanya.













.