Menurut para peneliti dari studi yang dibiayai oleh Swedish National Board of Health and Welfare and Bloomberg Philanthropies
ini, merokok pasif menyebabkan sekitar 379.000 kematian karena
jantung, 165.000 kematian karena penyakit pernapasan, 36.900 kematian
karena asma, dan 21.400 kematian karena kanker paru-paru dalam setahun.
Studi ini dapat membantu kita untuk
lebih mengerti dan peduli akan dampak dan korban dari perokok. Kadang
para orang tua sering kali menjaga anaknya agar terhindar dari hal-hal
yang berbahaya seperti meninggalkan anaknya di ujung jalan sendiri,
namun ironisnya, merokok di depan anak mereka dianggap tidak berbahaya
bagi mereka.
Telah tercatat 40% anak-anak dan 30%
perempuan maupun pria yang tidak merokok tetap menghirup asap rokok
secara teratur. Akibatnya, anak-anak yang orang tuanya perokok memiliki
resiko lebih tinggi terhadap sindrom kematian bayi mendadak, infeksi
telinga, pneumonia, bronkitis, dan asma. Bahkan paru-paru mereka
tumbuh lebih lambat jika dibandingkan dengan paru-paru dari anak-anak
yang orang tuanya tidak merokok.