Sebuah
vaksin versi baru untuk Tuberkulosis berhasil diujicobakan di
Universitas Carolina Utara di Chapel Hilll. Vaksin aerosol ini memiliki
jalan masuk melalui inhalasi, menyediakan perlindungan yang sama
efektifnya dengan yang beredar di pasaran saat ini. Vaksin ini tidak
memerlukan pendingin, suntikan, aqua pro injeksi, maupun spuit sehingga
diunggulkan dari vaksin pendahulunya.
Gambar 1. Vaksin Tuberkulosis
Peneliti
di Sekolah Farmasi UNC yang dipimpin oleh Tony Hickey, Ph.D meneliti
mengenai bubuk kering vaksin yang disediakan oleh Universitas Harvard
yang penggunaannya melalui inhaler. Vaksin aerosol ini di bawah
kolaborasi Universitas Harvard dan perusahaan internasional not-for-profit Medicine in Need (MEND) dapat menyediakan vaksin yang rendah biaya, bebas jarum, dan stabil pada temperatur ruang.
“Penggunaan
vaksin ini sama baiknya dengan vaksin yang disuntikkan” kata Hickey,
profesor divisi farmasi molekular. Keuntungan sebenarnya dari vaksin
bubuk ini adalah tidak perlu disimpan di dalam pendingin. Vaksin ini
juga tidak memerlukan jarum, spuit, dan aquadest seperti layaknya vaksin
suntik. Penggunaannya seperti layaknya obat inhalasi, hanya bernapas
dalam, yang membuatnya ideal untuk negara berkembang.
Vaksin ini jenis yang spray dried dan bukan yang freeze dried. Spray drying adalah proses penyemprotan cairan melewati udara yang sudah dipanaskan (heated gas) seperti nitrogen untuk menciptakan bentuk bubuk. Vaksin TB tradisional adalah freeze dried,
membutuhkan lemari pendingin dan transportasi serta aqua pro injeksi
untuk menggabungkan vaksin sehingga siap untuk disuntikkan. Spray dried vaksin tidak memerlukan refrigerator atau aqua pro injeksi di dalam penggunaannya.
Gambar 2. Spray Dried
Tim
yang dipimpin oleh Hickey meneliti tentang perkembangan obat terbaru
dan vaksin yang dapat diinhalasi dalam bentuk bubuk kering. Vaksin yang
diteliti adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG)
yang banyak digunakan di seluruh dunia. Vaksin ini sudah diberikan
kepada 100 juta bayi setiap harinya, menjadikannya vaksin yang paling
banyak diberikan pada anak-anak.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention
(CDC), tuberkulosis adalah salah satu dari penyakit paling mematikan
yang menginfeksi sepertiga dari penduduk dunia. Setiap tahunnya hampir 9
juta orang terjangkit penyakit TB dan hampir 2 juta orang diantaranya
meninggal dunia.
Hickey,
ahli di dalam memberikan vaksin dan obat melalui aerosol kering
mengatakan bahwa pemberian vaksin TB melalui saluran pernapasan
menguntungkan karena inhalasi merupakan transmisi infeksi tuberkulosis.
Beliau juga mengatakan bahwa suksesnya uji coba dari vaksin ini dapat
memberikan jalan bagi vaksin lain untuk berkembang.