Cara Mengobati Anak Sembelit Susah Buang Air Besar

Ma, perutku sakit sekali," keluh Adi pada ibunya. Setelah diselidiki, ternyata sudah empat hari Adi engggak BAB (buang air besar). Ketika dicoba BAB, tinja yang keluar mengeras sehingga Adi kesakitan. "Oh, Adi sembelit, nih," komentar sang ibu, lalu diberilah obat tanpa berkonsultasi lagi pada dokter. Begitu, kan, yang kerap kita lakukan kala si kecil mengalami kesulitan BAB (buang air besar). Kendatipun ia tak mengeluh sakit, tapi kalau sudah beberapa hari ia enggak BAB, kita langsung bingung dan cepat-cepat memberinya obat. Atau, kalau kita lihat ia sering mengedan karena tinjanya keras, kita pun buru-buru memberinya obat.
Padahal, memberikan obat tanpa konsultasi lagi merupakan tindakan yang kurang tepat. Soalnya, belum tentu benar si anak mengalami sembelit. "Bisa saja karena perutnya yang kosong sehingga ia tidak BAB selama beberapa hari," ujar dr. Badriul Hegar Syarif, Sp.A.  Kalau tinjanya keras, boleh jadi lantaran ia kurang mengkonsumsi buah-buhan dan sayuran hijau.

TINJA SANGAT BESAR
Perlu diketahui, pola BAB anak sangat bergantung pada umur, pola makanan, dan kebiasaan anak. Sejumlah penelitian pada anak normal memperlihatkan pola BAB yang cukup bervariasi. "Frekuensi BAB pada minggu-minggu pertama kelahiran dapat mencapai lebih dari 4 kali sehari, karena bayi belum memiliki beberapa enzim pencernaan yang cukup," tutur Hegar. Setelah itu, menurun jadi 1-2 kali sehari pada umur 4 tahun. "Ada juga yang menyebutkan 95 persen anak berumur 1-3 tahun mempunyai pola BAB setiap dua hari," ujar staf pada Sub. Bag. Gastroenterologi Anak FKUI/RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta, ini. Jadi, tak benar jika selama ini kita beranggapan BAB normal harus terjadi minimal sekali sehari. Nah, pada sembelit atau konstipasi istilah kedokterannya, terang Hegar, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu frekuensi BAB, konsistensi atau bentuk tinja, dan keadaan klinis. Gejalanya, BAB kurang dari 3 kali seminggu, rasa nyeri saat BAB, rektum terisi penuh oleh tinja yang keras, atau teraba massa tinja pada dinding perut.

"Jika ditemukan minimal satu gejala tersebut, maka bisa dikatakan si anak mengalami konstipasi." Gejala lain yang juga sering dijadikan patokan adalah BAB dengan tinja yang sangat besar setiap 7 hari sekali dan enkopresis (kecepirit) , yaitu keadaan dimana pengeluaran tinja sedikit-sedikit berbentuk cair akibat konstipasi yang telah berlangsung lama.

AKUT DAN KRONIS
Kendati dengan mengenali gejalanya saja bisa diketahui anak mengalami sembelit, namun pemeriksaan secara klinis tetap diperlukan untuk memastikan keluhan yang disampaikan orang tua memang benar suatu konstipasi atau bukan. Soalnya, terang Hegar, anak yang menderita konstipasi berat dapat memperlihatkan BAB cair yang keluar sedikit-sedikit, namun setelah dilakukan pemeriksaan fisis ditemukan massa tinja di dinding perut dan rektumnya.

Sebaliknya, "bayi yang minum ASI dapat saja memperlihatkan pola BAB yang jarang, tapi pada pemeriksaan dinding perut dan rektumnya tak ditemukan massa tinja. Keadaan ini tak dapat disebut sebagai konstipasi." Lagi pula, walaupun sembelit bisa dibilang tak terlalu berat, namun juga tak bisa dianggap sepele karena sembelit ada yang bersifat akut dan kronis. "Dikatakan konstipasi akut bila keluhan timbul selama 1-4 minggu.

Sedangkan konstipasi kronis, keluhannya berlangsung lama, lebih dari sebulan," terang Hegar lagi. Pada konstipasi akut, lanjutnya, pengobatan biasanya cuma perlu beberapa hari saja. Tak demikian halnya dengan konstipasi kronis, "pengobatannya berlangsung lama. Bahkan, ada yang sampai berbulan-bulan, lo." Selain itu, bila pengobatan sederhana yang dilakukan tak memberikan respon, perlu dipikirkan kemungkinan adanya gangguan mental sebagai penyebab keadaan konstipasi. Jadi, jangan anggap enteng sembelit, ya, Bu-Pak!

INTERVENSI DIET
Sayangnya, ujar Hegar, kebanyakan orang tua membawa anak ke dokter pada keadaan yang sudah lanjut. Sudah gitu, si orang tua ingin anaknya sembuh dalam sehari. "Ya, enggak bisa, dong, karena penanganannya sangat tergantung pada penyebabnya." Misalnya, jika ditemukan kelainan anatomi, maka koreksi kelainan secara dini sangat diperlukan. Bila penyebabnya stres, maka diupayakan untuk menghilangkan faktor yang diduga sebagai penyebab stresnya.

Yang jelas, bila penanganan diberikan secara tepat, biasanya keluhan akan berlangsung ringan dan sebentar. Namun tentunya dengan catatan, keadaan konstipasinya belum lama. "Tapi kalau orang tua membawa anaknya ke dokter setelah kejadian berlangsung lama, ya, penangananya jadi lebih sulit," bilang Hegar. Sebagai langkah awal dan utama yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi sembelit pada anak ialah intervensi diet.

Berikan makanan mengandung tinggi karbohidrat yang tak dicerna (glukosa polimer), seperti sereal dan beras; tinggi serat (fiber), seperti, buah-buahan (pepaya, jeruk, alpokat) dan sayuran hijau. "Pisang sebaiknya tak diberikan selama mengalami sembelit karena mengandung bahan pektin yang dapat menyebabkan tinja lebih keras." Sedangkan biji selasih sebagaimana sering dianjurkan oleh orang-orang tua, menurut Hegar, boleh saja karena juga mengandung fiber. Lebih tepat lagi bila diberikan cairan lebih banyak, minimal 1,5 liter per hari. Pada keadaan tertentu, seperti terabanya massa tinja di dinding perut atau rektum, anak dapat diberikan pencahar. "Namun penggunaan pencahar sebaiknya dalam pengawasan dokter," tukas Hegar. Pasalnya, jenis, lama, dan dosis pencahar yang diberikan sangat tergantung dari berat ringannya konstipasi. Pencahar dapat diberikan melalui oral (mulut) atau anus.

Pemberian melalui anus biasanya pada keadaan yang lebih berat, dimana tinja tersebut harus segera dikeluarkan setelah dengan pemberian oral atau diet tak menunjukkan hasil. Tak jarang para ibu mengolesi rektum anak dengan minyak kelapa atau baby oil. Menurut Hegar, boleh-boleh saja. Hanya perlu diperhatikan, ada anak yang memiliki kulit sensitif sehingga pemberian minyak bisa menimbulkan iritasi. Kendatipun tak iritasi, sebaiknya jangan terlalu sering. Ingat, lo, Bu-Pak, sembelit bisa bersifat kronis.













.