Hal
ini terkait dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa pria dengan obesitas cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih
rendah, dengan kualitas sperma yang juga lebih rendah.
Pada
pria obesitas, sperma memiliki mobilitas yang lebih lambat dan
motilitas yang kurang baik jika dibandingkan dengan pria yang tidak
mengalami obesitas. Hubungan antara obesitas dan kualitas sperma memang
masih belum jelas. Namun, para peneliti menduga hal ini berkaitan dengan
perubahan kadar testosteron dan hormon reproduksi lain yang terjadi
pada pria dengan obesitas. Pada penelitian ini sendiri, kadar hormon
tidak dipengaruhi oleh indeks massa tubuh, melainkan oleh usia.
Faktor Usia
Usia
merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam kaitan antara
obesitas dan kualitas sperma. Pria yang berusia lebih tua dengan
komposisi lemak tubuh yang juga lebih besar cenderung memiliki kualitas
sperma yang lebih rendah dari pada pria yang lebih muda.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Uwe Paasch dan teman-temannya, dari the University of Leipzig di Jerman ini melibatkan
2157 pria dengan usia antara 20 hingga 30 tahun. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa, pada kelompok usia yang sama, pria dengan
obesitas secara umum memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibanding
pria dengan berat badan normal.
Pada
penelitian sebelumnya, dr. Uwe Paasch dan tim penelitinya menemukan
bahwa komposisi lemak tubuh yang tinggi pada pria terkait dengan
terjadinya perubahan terhadap protein yang diperlukan sperma untuk
berfungsi dan bertahan hidup.
Adakah Hubungannya Terhadap Fertilitas (kesuburan) Pada Pria Dengan Obesitas?
Dr.
Uwe Paasch, yang merupakan pemimpin penelitian tersebut mengatakan
bahwa penelitian yang menyangkut obesitas dan fertilitas seorang pria
masih harus terus dilanjutkan. Hal ini dikarenakan, perbedaan jumlah
sperma antara pria obesitas dengan pria dengan berat badan normal
bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi fertilitas (kesuburan).
Secara
keseluruhan, memang jumlah sperma pria obesitas lebih rendah dari pada
pria dengan berat badan normal. Namun, masih dalam kisaran normal, yaitu
antara 20 – 150 juta per mililiter cairan semen. Meskipun demikian,
hasil penelitian ini, perlu dijadikan motivasi bagi para pria untuk
mempertahankan berat badan dalam kisaran normal.