Kalau dibandingkan dengan anak lain yang jauh lebih gemuk, tentu saja anaknya akan terlihat lebih kurus. Tapi perlu diingatkan, anak yang kurus juga bisa berarti kurang gizi. Seorang anak disebut bergizi kurang bila berat badan berdasarkan umurnya kurang dari 80% atau berat badan berdasarkan tinggi badannya kurang dari 90%.
Orangtua dapat melihat apakah pertumbuhan anaknya mengikuti jalur yang benar dengan menggunakan kurva pertumbuhan berat badan yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) atau kartu berobat lain.
Jadi bila anak kita kurus namun bergizi baik, hal ini tidak perlu dirisaukan oleh orangtua, karena yang penting adalah anak kita sehat. Tapi tetap saja banyak orangtua yang lebih menginginkan anaknya gemuk. Jadi bagaimana menyiasati anak kurus ?
Sebelum melakukan hal-hal berikut ini, perlu diperhatikan kesehatan anak anda. Kadangkala bila anak sering sakit, memang pertumbuhannya agak terhambat, karena ia jadi membutuhkan lebih banyak energi untuk tumbuh normal, dan untuk proses penyembuhan sakitnya itu.
Selain itu pada anak yang sakit, biasanya nafsu makannya akan menurun. Bila anak sering sakit, ada baiknya periksa ke dokter anak, sebab bisa jadi ada proses yang sifatnya kronis, atau bisa juga ada masalah lain yang belum diketahui, misalnya ada suatu infeksi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar si kecil mau makan, antara lain:
- Mengurangi cemilan yang membuat anak kenyang
- Buat suasana makan yang menyenangkan bagi anak
- Tambahkan susu secukupnya
Jika anda sudah mencoba namun si kecil tetap susah makan, konsultasikan dengan dokter anak anda, mungkin terdapat gangguan kesehatan tertentu yang mendasarinya.