Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi
ketidakseimbangan hormonal berkaitan dengan kekurangan vitamin D, salah
satu nutrisi esensial yang dihasilkan oleh tubuh dengan bantuan pajanan
sinar matahari. Hal ini berarti suplemen dari vitamin D dapat
berpengaruh pada wanita dengan PCOS. Namun hal ini belum jelas apakah
defisiensi ini adalah penyebab dari PCOS atau hanya efek saja.
PCOS terjadi ketika pertumbuhan kista multipel di
indung telur berkaitan dengan gejala lainnya. Gejala lainnya dapat
berupa ketidakteraturan menstruasi, peningkatan berat badan, pertumbuhan
rambut yang berlebihan, jerawat, peningkatan hormon pria, dan
berkurangnya kesuburan.
Sekitar
10% dari wanita mengalami gejala tersebut namun sekitar 10% lainnya
memiliki PCOS tanpa gejala sama sekali. PCOS umumnya dikontrol dengan
metformin, obat yang seharusya digunakan untuk terapi diabetes mellitus
tipe 2. Penelitian yang dipimpin oleh Leszek Pawelczyk, dari Universitas
Poznan di Polandia meneliti statin sebagai terapi alternatif karena
PCOS seringkali berkaitan dengan faktor risiko kardiovaskuler seperti
contohnya, obesitas. Leszek mempresentasikan penelitiannya selama 6
bulan pertama di American Society for Reproductive Medicine Conference di San Francisco.
Dr Pawelcyzk mengikutsertakan 60 wanita dengan PCOS,
umur rata-rata 25 tahun, dan membagi mereka ke dalam 3 grup. Grup
pertama diberikan metformin, grup kedua diberikan simvastatin, dan grup
terakhir diberikan kombinasi dari kedua obat tersebut. Sebelum terapi
dimulai, pasien rata-rata memiliki periode sekitar 2,5 setiap 6 bulan.
Setelah diobservasi, efek yang didapatkan meningkat pada grup yang
mengkonsumsi statin. Frekuensi periode meningkat sebanyak 89%
dibandingkan dengan grup metformin yang hanya 36% dan 68% pada grup
kombinasi.
Ketiga terapi ini dapat mengurangi kejadian hirsutism, Indeks Massa
Tubuh (IMT, salah satu pengukuran obesitas), jerawat, dan kadar
testosteron. Grup statin dan grup kombinasi menunjukkan pengurangan
kadar kolesterol LDL yang berkaitan dengan risiko kardiovaskular.
Metformin tidak memiliki pengaruh terhadap kadar LDL.
Satin adalah pilihan yang cukup baik bagi wanita dengan PCOS namun tidak untuk mereka yang berencana untuk hamil. Statin dapat menimbulkan kecacatan pada janin. Kesimpulannya adalah statin lebih superior dibandingkan dengan metformin di dalam regulasi siklus menstruasi dan mengurangi risiko kardiovaskular.
Satin adalah pilihan yang cukup baik bagi wanita dengan PCOS namun tidak untuk mereka yang berencana untuk hamil. Statin dapat menimbulkan kecacatan pada janin. Kesimpulannya adalah statin lebih superior dibandingkan dengan metformin di dalam regulasi siklus menstruasi dan mengurangi risiko kardiovaskular.
Penelitian lainnya mengenai PCOS dan defisiensi (kekurangan) vitamin D dipimpin oleh Lubna Pal, dari Universitas Yale di Connecticut, mengatakan bahwa wanita dengan PCOS memiliki kadar vitamin D yang rendah di dalam tubuhnya. Dengan penambahan suplemen vitamin D, risiko PCOS menurun sebanyak 99% dan risiko ovulasi abnormal berkurang sampai 93%. Dr. Pal mengatakan bahwa defisiensi vitamin D mungkin berkaitan dengan penyebab dari PCOS meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi.